Senin, 30 Januari 2012

CATATAN

Smile of Split by NEKOMATA Master. Itu musik sekaligus topik yang bagus buat kita jadiin salah satu bahasan. Ya ini mungkin tidak lebih halus daripada motivasi-motivasi om Mario Teguh juga tidak sedikit pedes dari Stand Up Comedy, catatan bang Raditya Dika, dan tindak pidana korupsi. Kalo mas Pandji bisa bikin saya ketawa dengan cimengnya di stand up comedy, maka saya bisa sedikit bikin orang “nyimeng” tulisan saya.

Ya saya disini akan mulai menulis sebagai diri saya sendiri yang terkenal “agak” sarap oleh teman-teman saya. Itu sebabnya mengapa panggilan saya oleh para sahabat agak sedikit menjijikan (mungkin memang sangat menjijikan) yaitu Wadux (baca : ee). Saya pertama bingung mengapa kok wajah saya yang kecepetan 8 tahun ini (baca : muka tua [baca lagi :muka boros]) disamain sama boker. Ternyata sahabat-sahabat saya berkata kalo saya ngomong sama berkelakar, saya suka ga kontrol tapi tahu kapan waktunya saya mesti ngomong pedes dan bertindak edan. Para sahabat bilang saya itu kalo dalam omongan, kalo jelek ya jelek, bagus ya bagus. Dan terkadang dalam tindakan, saya bisa bikin orang yang ga mikir jadi mikir. Itu tanpa pandang bulu, mau dia pejabat, konglomerat, sobat bahkan pacar sendiri pasti saya omongin kalo orangnya sinting. Tapi mereka bilang saya tau momen yang pas buat bikin mereka mikir. Emang iya ya? Saya ga tau. Orang diluar lebih tahu saya hanya diluarnya saja. Saya sendiri merasa kalopun saya kaya begitu, berarti itulah diri saya walaupun ada beberapa hal yang mungkin ga sesuai dengan diri saya mengenai penilaian orang lain. Gitu aja.

Oke kembali ke bahasan. Smile of Split. Musik tanpa vocal karya NEKOMATA master (Thanks to Albert Nishiyama yang sudah ngetag link albumnya). Ini adalah satu hal yang bikin saya merinding. “Senyuman Perpisahan”. Yang namanya senyum itu adalah hal yang menyenangkan apalagi kalo misal si doi yang kita gebet selama sewindu kaya lagunya mas Tulus tapi ga pernah ngelirik kita sedikitpun mendadak senyum ke kita, kita pasti bakalan push up pake satu jari dengan kaki menghadap langit sambil teriak “AKHIRNYA!!!” sambil pasang muka seneng ala sinetron kucing yang tertukar.

Kenapa saya merinding ketika liat judul Smile of Split? Karena yang namanya senyuman saat berpisah itu emang menyakitkan, terasa sampai ke ulu hati sampai-sampai ga kuat nahan boker. Ini nyata. Kita bisa rasakan ketika seorang yang kita kasihi dan sayangi tersenyum di akhir hayatnya, begitu memilukan. Kita bisa rasakan senyuman disaat kita akan dipisahkan oleh jarak dengan kekasih kita, begitu menyedihkan. Kita bisa rasakan senyuman disaat kita akan berpisah dengan keluarga karena panggilan tugas, begitu merindunya. Dan kita bisa rasakan senyuman kuntilanak disaat kita berpisah bersama teman-teman, begitu menakutkan.

Senyum itu indah. Dan senyuman itu adalah sedekah bagi orang yang tak mampu bersedekah. Ambil contoh. Kita sedang berada di negara berantah untuk cari kerja. Kita tidak tahu dimana tempat makan yang pas dengan kocek, dan dimana tempat bernaung yang murah. Tiba-tiba kita “disenyumi” oleh pria yang sama sekali tidak kita kenal. Dia preman berbadan kekar, perut banyak kotak nya, muka banyak codet sama bekas jahitan, di punggungnya terdapat tato naga yang diukir menjadi kata-kata, rambut ala Son Goku keserang stroke, gelang hasil pengerasan uler kobra, anting dari velg racing motor Mio, kalung handmade dari velg ban mobil Katana dan kuku-kuku tangan panjang (orang apa genderuwo?). Sontak kita kaget karena yang senyum terhadap kita itu orang aneh macam dia dan timbul rasa curiga “wah ini orang pasti ada maksud terselubung.”. Si preman lantas mencarikan tempat bernaung yang nyaman tapi murah kemudian tempat makan enak, kenyang dan pas dengan saku orang menengah kebawah. Kita pasti bakal terus menaruh curiga karena kita tidak mengenalnya. Tapi setelah kita mengenalnya selama beberapa lama dan ternyata dia memang orang yang baik dan loyal juga animo masyarakat terhadap si preman tersebut memang bagus-bagus karena dia adalah preman yang menjaga nama baik daerahnya. Selidik demi selidik, ternyata tato naga yang diukir menjadi kata-kata itu bertuliskan “I LOVE MAMAH, PAPAH”. Pantesan. Setelah bertahun-tahun kita menetap di negara berantah tersebut dan bersahabat dengan si preman-berbudi-luhur, kitapun memiliki keterikatan padahal hanya berawal dari sebuah senyuman yang semula kita anggap mencurigakan. Sampai akhirnya si preman menemui ajalnya, dia tersenyum kepada kita dan mengucapkan his last farewell, begitu memilukan dan rasanya kita tidak ingin berpisah dengan si preman. Sampai akhirnya, dia menghembuskan nafas terakhirnya. Kita hanya bisa menangis pilu dan menyesali bahwa pandangan pertama kita padanya begitu jahat.

Nah, fairy tale diatas memberi kita 2 pelajaran sekaligus. Yaitu jangan menilai orang dari fisik itu yang paling utama dan yang kedua, tersenyumlah sekalipun itu yang terakhir kali untuk kita dan terakhir kali untuk orang lain. Senyuman perpisahan memang tidak mengenakan. Apalagi apabila kita telah menyia-nyiakan sebuah senyuman. Ketika kita mendapati bahwa orang yang terakhir senyum kepada kita adalah benar-benar orang terakhir yang tersenyum untuk kita di dunia, pada akhirnya kita hanya bisa berharap kosong bahwa kita dapat menemukan senyuman yang sama di waktu mendatang.

Lanjut mengenai cinta. Ya. Cinta. Topik yang paling sering dituliskan dan diungkapkan oleh bang Raditya Dika juga para remaja ababil. Saya termasuk veteran galau di dunia persilatan cinta. Jujur saya pernah mengalami apa yang mungkin dirasakan para Galau Mania bahkan mungkin saya lebih hebat lagi.

Mengapa cinta itu menjadi hal yang sangat ribet untuk dibicarakan? Padahal simple kok. Cuma urusan hati ke hati. Tapi kenapa ribet? Yang ribet itu cinta congcorang (belalang sembah). Kenapa? Karena kalo si jantan udah cinta sama si betina, maka sama saja dia rela kehilangan kepalanya karena pada akhirnya setelah kawin, para betina akan memakan kepala si jantan. Nah, kalo di aplikasikan pada manusia, sepertinya semua laki-laki pasti bakalan jadi homo biar ga ilang kepalanya. Itu hanya analogi sekaligus bukti bahwa dalam mencintai, kita harus rela berkorban bahkan yang terberat sekalipun juga harus paham, bukan hanya mengerti, keadaan masing-masing. Saya akan membahas permasalahan cinta pada remaja umumnya, laki-laki khususnya. Maaf bagi para perempuan, bukan maksud memojokan namun apabila merasa terpojok oleh kata-kata saya, beberapa kasus dibawah tinggal dibalik aja posisi cowo ke cewe-in. Sebagai awal bahasan, kita ambil contoh, yaitu tentang “Si dua sejoli yang cuma bisa ketemu satu semester 4 kali-bahkan-engga”.

Kasus pertama, dua sejoli yang susah ketemu karena masalah “tugas mendadak” :

Cowo : (Nelpon) Halowwwhhhh sayangssss... Lagi sibuk ga?

Cewe : Ngga. Kenapa gituuuu?

Cowo : Ketemuan yu? Aku kebetulan lagi libur n’ di rumah ga ada kerjaan apa-apa. Gimana?

Cewe : Aduh aku ada tugas kelompok, say. Kapan-kapan aja ya.. Love youuuu...

Cowo : Ooh. Iya udah ga apa-apa ko. Lancar ya tugas nya. Love you too.. (padahal dalem hatinya teriak “TERUS KENAPA TADI KAMU BILANG GA SIBUK EDAAAAAAAAAAAAN???”)

Nah. Itu baru kasus pertama. Selanjutnya kasus kedua, yaitu dua sejoli yang susah ketemu karena “takut-sama-orang-tua-jadi-backstreet-aja” :

Cowo : (Nelpon lagi) Sayang, ketemuan yu. Aku jemput ya.

Cewe : Hmm... Gimana ya? Hayu aja deh. Tapi ga lama ga apa-apa kan?

Cowo : Ga apa-apa (BIASANYA JUGA GA PERNAH LAMAAAAA!!!) Ya udah aku jemput sekarang ya...

(Beberapa menit kemudian...)

Cowo : Say, udah mau nyampe rumah nih.

Cewe : Eeeeeeeh! Jangan berhenti di depan rumah! Depan pom bensin pinggir rumah aja.

Cowo : Lho? Kenapa? Aku juga kan sekalian mau silaturahmi sama ortu kamu aja. Ga masalah kan?

Cewe : Ngga boleh. Pokonya kamu tunggu depan pom pinggir rumah. Aku males ditanya-tanya tentang hubungan kita. Ntar mereka malah marah sama aku.

Cowo : Terus kalo aku sekalinya keliatan ortu kamu waktu nganter ke rumah, kamu bilang jujur sama mereka kalo aku pacar kamu?

Cewe : Ngga lah, sayang! Aku ga mungkin bilang gitu. Aku cuma bilang kamu kakak kelas aku kebetulan ada perlu, jalannya searah jadi sekalian nganter aku, gitu deh. Please ngerti yah sayang kita backstreet dulu aja.

Cowo : Ooh. Iya udah ga apa-apa kok sayang. (Teriak lagi dalem hati “TERUS WAKTU KEMAREN AKU NITIP SALAM BUAT ORTU KAMU DAN MEREKA BALES DENGAN BILANG ‘Waalaikumsalam calon menantu titik dua kurung tutup’ DAN KAKAK-KAKAKMU YANG UDAH PADA PUNYA PACAR ITU MAKSUDNYA APAAAAAAAA???”)

Cewe : Eh sayang tiba-tiba Papa nyuruh aku ikut nengok keponakan. Aku dipaksa ikut. Soalnya sama mama juga ngajaknya. Maaf ya ga jadi? Ga apa-apa kan sayang? Jangan marah ya..

Cowo : Oh. Yaudah ga apa-apa kok sayang. Hati-hati dijalan ya. (TERUS AKU YANG UDAH DIDEPAN POM BENSIN INI MAKSUDNYA APAAAAAAA???)

Pada akhirnya muncul keinginan si cowo untuk ngeledakin pom bensin dengan bawa spanduk kampanye “RESTUI HUBUNGAN SAYA DENGAN ANAKMU BAPAK!!! PILIH NO 3!!!”.

Nah. Itu kasus kedua. Terakhir kasus ketiga, yaitu dua sejoli yang susah ketemu tapi untuk teman sekelasnya gampang-gampang saja :

Cowo : (Lagi-lagi nelpon) Sayang, ketemuan yuk di kafe. Kita beli es krim kesukaan kamu. Kita kan udah lama ga ketemu semenjak aku kuliah (Padahal sih selama aku di SMA juga kita cuma ketemu secara accidental kalo bukan karena aku se ekskul sama kamu).

Cewe : Hmm, gimana ya.. Aku lagi jaga toko nih ngegantiin mama. Kalo misalnya boleh keluar terus ada yang ngegantiin, aku pasti mau kok hangout sama kamu. Tapi kayanya ga bisa, say. Soalnya mama agak sakit. Maaf ya?

Cowo : Ya udah ga apa-apa. Kalo aku anterin aja es krimnya ke rumah kamu, gimana?

Cewe : Jangan!!! Pokoknya jangan! Ngerepotin kamu ntarnya.

Cowo : Ga apa-apa ko sayang. Kan ini aku yang niat beliin bukan kamu yang minta. Lagian kan udah lama aku ga beliin kamu eskrim strawberry lagi...

Cewe : Ga boleh! Pokoknya kalo sampe ngebeliin, aku ga mau ketemu lagi sama kamu!

Cowo : (Anjir!!! Skak Mat!!! Keluarin jurus pamungkas, NURUT!!!) Ya udah deh sayang iyah ga akan aku beliin, jangan ngambek yaa.. Cepet sehat buat mama yaa..

Cewe : Makasih udah ngerti. Iyah amiiin. Makasih ya ntar aku sampein ke mama.

(Namun beberapa saat si cowo buka social network “Serbuk”, dan liat profil si cewenya dengan nama profil si cewenya “Eh dia Kok Bisa?” terdapat beberapa Tembok ke Tembok dengan salah seorang temannya yang bernama “Bela-belain Galau Ghetto” isinya gini soooob.)

Galau : Hey sistah! Gimana ntar sore acara bakar jagung jadi?

Ko bisa? : Iyah jadi dongs. Kalian kerumah aja dulu sekaligus kumpul sama beres-beres. Ntar beli bahannya kalo udah pada ngumpul ya.

Galau : Oke deeeeeh cantiiikssss!

Ko bisa? : Yang lain pada jadi dateng kaaaan?

Galau : Iyadongs ini udah pada ngumpul.

Ko bisa? : Okeeee. Ditunggu yaaaaa!

(Sontak si cowo kena serangan jantung sambil mangap saat itu juga)

Nah itu 3 contoh masalah dalam hubungan cinta remaja (sebenernya sih masalah saya dulu cuma agak di remake agar tak ada pihak yang ga mikir). Sekarang kita ambil makna dari masing-masing masalah.

Pada masalah pertama, sebenarnya kita hanya perlu berkaca pada iklan Rempongsel produk “Kartu Asuransi” yang isinya ada cewe bilang “APA SUSAHNYA NGOMOOOONGKKHHHH???” itu sangatlah benar. Mengapa? Jadi apabila kita memang sibuk, atau tidak ingin ketemuan karena ada hal-hal tertentu, tinggal bicara jujur saja. Toh sekalipun si lawan bicara kesal, mereka tak akan pasang tampang nahan boker sampe mati. Pasti akan muncul pengertian-pengertian yang membuat kita memahami keadaan si pasangan dan itulah sebenarnya salah satu arti dari “kesetiaan”, yaitu mengungkapkan keadaan dan keberadaan kita dalam kondisi apapun.

Di masalah kedua, pada dasarnya orang tua itu berbeda cara mendidik anaknya. Keluarga itu tidak ada yang sama kehidupannya dan cara menjalani hidupnya. Ada yang bapaknya enjoy bak om Mario Teguh dan oke kaya om Bob Sadino, ada juga yang bapaknya kejam bak Hitler dan idealis seperti Karl Marx terutama dalam masalah pacaran ini. Ada yang membebaskan, ada yang membebaskan-tapi-harus-kenal-dulu, ada yang membebaskan-tapi-harus-kenal-dulu-terus-ada-syaratnya, ada juga yang benar-benar strict dan tidak boleh berhubungan/pacaran sama sekali. Memang bukanlah hal yang mudah untuk meyakinkan orang tua, namun berusaha tak ada salahnya kan? Yang penting kita mengetahui apakah baik orang tua kita dan orang tua pasangan kita memperbolehkan kita berhubungan atau tidak. Apabila kita diperbolehkan, bukan berarti kita bebas melakukan apa saja bersama pacar kita dan apabila kita dilarang keras oleh orang tua kita, itu bukan akhir dari segalanya. Nah apabila seperti itu, maka barulah kita gunakan istilah “Backstreet” atau pacaran tanpa diketahui pihak-pihak tertentu. Ada banyak cara untuk mengatasi masalah ortu ini. Dan kembali lagi kepada cara kita meyakinkan orang tua kita juga. Ini juga termasuk salah satu arti “kesetiaan”, yaitu mampu membuat dunia percaya bahwa kita tidak akan bertindak macam-macam dalam hubungan pacaran ini.

Nah. Dalam masalah yang ketiga, ini adalah yang paling miris dan yang paling banyak menjadi sebab selingkuh dalam LDR (Long Distance Relationship). Mengapa? Karena kita secara tak langsung dan tanpa disadari oleh si pasangan kita bahwa kita tidaklah terlalu penting. Mending apabila dalam masalah diatas kita diajak untuk hepi-hepi bersama toh ngga merugikan ya kan? Yang lainnya pun pasti mengerti. Memang saya berprinsip pacaran itu nomor 5 karena yang pertama itu ibadah, kedua keluarga, ketiga belajar dan keempat bekerja, baru pacaran kita urus, namun apabila seperti ini, maka apa arti eksistensi kita selama berhubungan dengan pasangan kita? Mungkin bagi yang melakukan LDR, bertemu dengan sang kekasih adalah hal yang paling kita rindukan. Saya berani bertaruh nyawa tetangga apabila ada diantara kalian yang menyebutkan bahwa “LDR kan ga perlu ketemuan”. Tolol itu. Yang namanya komunikasi langsung itu diperlukan dan tetap yang utama. Kan bisa via perantara SMS, telepon, BBM, chatting, dll? Goblok akut yang kaya begitu tuh! Kita itu bukan pacaran sama tulisan dan bukan pacaran sama suaranya doang sob!!! Komunikasi langsung atau ketemuan itu perlu dimana kita bisa melihat wajah kekasih kita secara langsung, cara dia berbicara, cara dia tersenyum, cara dia bercanda, marah dll. Sebagai pelepas rindu disamping komunikasi via perantara macam surat, SMS, telepon, BBM, chatting, dsb dalam konteks hubungan pacaran apalagi LDR. Sekarang coba pikirkan. Teman sekelas apalagi SMA, hampir setiap 6 hari bahkan bisa disebut setiap hari bertemu terus. Lihat yang LDR an!!! Makan di kafe sendirian, sekelilingnya pada mesra, becanda-becanda, ada pula yang lagi marahan, semua berwarna. Lihat yang LDR an!!! Jalan-jalan cuma bareng temen itupun kebetulan karena ga ada kerjaan atau bahkan jalan sendirian, sekelilingnya pada bareng pasangan, enjoy dan hepi banget, penuh warna sob!!! Dan sekarang teman sekelas yang setiap hari bertemu begitu menjadi prioritas dibanding para kekasih yang hanya bisa bertemu seminggu, dua minggu, sebulan bahkan setahun sekali!!! Sama saja kita diselingkuhi dengan sikapnya yang mengutamakan teman sekelasnya secara keterlaluan! Bayangkan! Betapa merindunya para kekasih yang jauh yang merindukan kebersamaan hubungan mereka dan betapa KEJAMnya mereka yang lebih mengutamakan yang sering ketemu. Sontak dengan hal seperti itupun bakal muncul keinginan-keinginan untuk selingkuh. Siapapun itu saya berani jamin. Karena sekarang bertemu pun enggan, apalagi untuk menjalani ke jenjang yang lebih serius, kita hanya dianggap sampah! Dan saya yakin, yang mengalami ini juga pasti sudah mengalami selingkuh karena tak dianggap. Diselingkuhi itu memang sakit. Tapi pikirkanlah sebab selingkuh itu, sepertinya karena kita juga “diselingkuhi” oleh perbuatan sang kekasih, itu adalah penyebab selingkuh paling akut di dunia keremajaan. Ini juga menjadi arti lain dari “kesetiaan”, yaitu mampu hadir untuk kekasih kita disaat kita benar-benar luang atau bahkan genting sekalipun dan benar-benar mampu untuk “benar-benar hadir” dalam hidupnya.

Setia itu bukan berarti tidak pernah selingkuh, tapi tidak pernah menyia-nyiakan. Baik itu menyia-nyiakan kasih sayang, kesempatan bertemu, pengertian, pemahaman, juga kepercayaan. Apabila kita masih belum bisa mendalami hal-hal barusan, berarti kita masih belum setia. Sampai-sampai orang yang begitu berarti untuk kitapun, mereka malah merasa sia-sia keberadaan dan cintanya karena ulah kita juga. Orang berlaku jahat kepada kita karena berawal dari perbuatan kita juga, bukan tanpa sebab. Karena orang yang tulus menyayangi seseorang itu, bukan dilihat karena “aku ini setia” atau “maaf orang tua ga merestui” atau bahkan hal menyedihkan seperti “maaf bukan tipe saya”, tapi dilihat dari sejauh mana dia memperjuangkan cinta dan kasih sayangnya akan orang yang dia sayangi. Mungkin, saya adalah termasuk orang yang berjuang terus menerus, selama hampir setahun, sekalipun saya tak akan pernah dilirik lagi olehnya “karena selingkuh”…

-Bersambung dulu nanti dilanjut. Ngantuk...-

-Rd. Fadli Aditia R. S / DeuX-

Disela-sela kesibukannya...

26 Januari 2012, 03.21am